
Keterangan Gambar : Akbar Yogatama : Dokumentasi Kegiatan Wisata Religi Dewan Guru MTs. Ma
Video Terkait:
Wisata Religi, Mengenal Lebih dalam KH. Muhammad Shidiq Jember.
Ambulu, mtsmaarifambulu.com – MTs. Ma’arif Ambulu sebagai salahsatu madrasah Nahdaltul Ulama’ di Kecamatan Ambulu senantiasa mengamalkan amaliyah – amaliyah Nahdlatul Ulama’. Seperti kegiatan Ziarah makam wali – wali Allah dan orang-orang sholeh yang dikemas dalam bentuk kegiatan Wisata Religi.
Terakhir, dengan mengedarai satu armada Bus Pariwisata, para dewan guru MTS. Ma’arif Ambulu melaksanakan kegiatan Wisata Religi pada tanggal 19-20 Juni 2024 dengan rute terdekat, yakni Jember, Banyuwangi kemdian ke Situbondo dan dilanjutkan ke Bondowoso kemudian baru balik lagi ke Jember.
Adapun tujuanya adalah yang pertama dimakam Habib Sholeh Kecamatan Tanggul, Kemudian dilanjutan di Komplek Pemakaman Keluarga Bani Shiqiq, Condro yang saat ini telah dibangun Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU) PCNU Jember yang terletak di sebelah timur dari komplek pemakaman.
Setelah dari pemakakam Bani Shiqiq, Rombongan melanjutkan perjalanan ke Makam Habib Habib Ali bin Abdullah Alhamid yang terletak di kaki Gunung Gummitir. Selah itu, baru masuk di Kabupaten Banyuwangi. Dibanyuwangi, para Dewan Guru berziarah kemakam Waliyullah Datuk Malik Ibrahim Bin Bauzir yang makamnya berada di perkotaan. Selah dari itu, Rombongan melanjutkan kem Situbondo dengan menziarahi makam KH. As’ad Samsul Arifin dan dilanjutkan ke petilasan/maqom Syaikh Maulana Ishaqyang berda di puncuk bukit Pecaron yang beda di tepi pantai Situbondo.
Adapun rute terakhir sebelum adalah dimakam KH. Husnan Bondowoso yaitu pendiri Ponpes Ra’iyatul Husnan yang sangat berpengaruh di Bondowoso.
Rasanya, masih kurang apabila penulis tidak mengisahkan tentang dari para wali Allah yang di ziarohi. Sama dengan judul berita ini, penulis akan mengulas tentang KH. Muhammad Shidiq Jember, yang makamnya juga tidak sepi dari peziaroh. Makmlum, peran beliau dalam Nahdlatul Ulama sangatlah besar. Dan terrcatat, para zuriat darinya telah lama memimpin dan mendidik kader Nahdlatul Ulama, baik skala regional hingga nasional, di masa penjajahan hingga masa kini.
KH. Muhammad Shiddiq. Lahir di Lasem pada 1854 dari pasangan KH. Abdullah dan Hj. Aminah. Menurut KH. Ahmad Qusyairi dan KH. Abdul Halim, silsilah kedua orangtuanya tersambung ke banyak ulama dan raja besar. Sebut saja Joko Tingkir, Sunan Ampel, hingga as-Sayyid Abdurrahman bin Hasyim Basyaiban (Mbah Sambu Lasem).
KH. Muhammad Shiddiq belajar kepada KH. Abdul Aziz Baidlowi (Lasem), KH. Muhammad Sholeh (Darat), KH. Muhammad Sholeh (Langitan), Syaikhona R. KH. Muhammad Kholil (Bangkalan), dan masih banyak lagi. Ia dikenal sebagai santri yang saleh, tawadhu’, dan wara’.
Suatu hari, ketika belajar di Bangkalan, ia mendapat bongkahan emas ketika sedang menimba sumur. KH. Muhammad Shiddiq langsung berdoa kepada Allah agar diberikan zuriat yang saleh. Hal ini yang dipercaya mebuat hampir seluruh zuriatnya memiliki derajat yang mulia di mata masyarakat.
Selanjutnya, KH. Muhammad Shiddiq beserta keluarganya dari istri pertamanya diminta oleh Syaikhona R. KH. Muhammad Kholil untuk berdakwah di Jember. Pada saat itu, hal tersebut sangat sulit dilakukan mengingat wilayah Blambangan terkenal angker. Namun, demi bakti pada gurunya, ia memberanikan diri.
Pada 1915, KH. Muhammad Shiddiq mendirikan Pesantren ash-Shiddiqiyyah di Talangsari - Kaliwates. Di sana, ia mendidik generasi calon penerus bangsa. Sangat banyak sekali investasi yang dilakukannya di sana, mulai dari masjid, madrasah, hingga taman pendidikan al-Quran (TPQ). Saat ini, pesantren tersebut diasuh oleh KH. Muhammad Balya Firjaun Barlaman dan KH. Muhammad Ayub Syaifurrizal.
KH. Muhammad Shiddiq tumbuh menjadi ulama yang sangat istiqomah dalam beribadah dan beramal saleh. Dalam beberapa riwayat, ia selalu melakukan amalan sunnah seperti shalat rawatib, shalat tahajud, atau membaca wirid hingga terbit fajar. Selain itu, ia nyaris selalu khatam al-Quran setiap pekannya. Kegiatan itu tak hanya dilakukannya sendiri, ia juga turut mendidik para santri untuk melakukan hal tersebut.
Selain itu, KH. Muhammad Shiddiq dikenal sangat mencintai Rasulullah. Ia pernah menegur seorang kuli karena memasang tembok dan lantai berwarna hijau di kamar mandi rumahnya. Padahal, warna hijau adalah warna yang disukai Rasulullah.
KH. Muhammad Shiddiq memiliki 10 anak dari 3 istri. Dari anaknya, lahir para zuriat yang menjadi orang besar dan bermanfaat, yaitu:
- KH. Manshur Shiddiq
- KH. Muhammad Ali Manshur (Pencipta Shalawat Badar)
- Hj. Roihanah Shiddiq
- KH. Abdul Hamid (Pengasuh Pesantren Salafiyah Pasuruan)
- KH. Achmad Qusyairi Shiddiq (Pengasuh Pesantren Salafiyah Pasuruan)
- KH. Hasan Abdillah (Pengasuh Pesantren ashShiddiqiyyah Banyuwangi)
- KH. Machmud Shiddiq
- KH. Abdul Hamid Wijaya (Pendiri GP Ansor)
- KH. Shodiq Machmud (Pendiri Universitas Islam Jember Jember)
- KH. Machfudz Shiddiq (Ketua Umum PBNU)
- KH. Abdul Halim Shiddiq (Pengasuh Pesantren ash-Shiddiqiyyah Talangsari)
- KH. Muhammad Ayyub Syaifurrizal (Pengasuh Pesantren ashShiddiqiyyah Talangsari)
- KH. Muhammad Machfudz Abdul Halim (Pengasuh Pesantren ashShiddiqiyyah Talangsari)
- Hj. Zainab Shiddiq (Pengasuh Pesantren ash-Shiddiqiyyah Talangsari)
- KH. Hizbullah Huda (Pendiri PMII)
- KH. Farouq Muhammad (Pengasuh Pesantren Riyadh ashShalihin Talangsari)
- KH. Nadzir Muhammad (Pengasuh Pesantren Dar ashShalah Talangsari)
- KH. Yusuf Muhammad (Anggota DPR RI)
- KH. Abdullah Shiddiq (Ketua Umum PWNU Jawa Timur)
- Hj. Zulaikho Shiddiq (Pengasuh Pesantren al-Fattah Talangsari)
- KH. Achmad Shiddiq (Anggota DPR RI, Rais Am PBNU)
- KH. Muhammad Farid Wajdi (Pengasuh Pesantren ashShiddiqiyyah Talangsari)
- KH. Muhammad Rofiq Azmi (Pengasuh Pesantren ashShiddiqiyyah Talangsari)
- KH. Muhammad Farich Fauzi (Pengasuh Pesantren alIshlah Kediri)
- KH. Muhammad Hisyam Rifqi (Pengasuh Pesantren alFalah Ploso)
- KH. Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Wakil Bupati Jember, Pengasuh Pesantren ashShiddiqiyyah Talangsari)
Di akhir hayatnya, KH. Muhammad Shiddiq diminta sebagai pengurus Nahdlatul Ulama. Namun, ia menolak dan meminta seorang putranya, KH. Machfudz Shiddiq, untuk mewakilinya dalam memimpin Nahdlatul Ulama.
KH. Muhammad Shiddiq wafat di Talangsari pada 1934 di usia 80 tahun. Sesaat setelah wafatnya, para warga Jember berlomba agar ia dimakamkan di tanahnya. Akhirnya, tanah milik H. Syamsul Arifin, seorang pengusaha dari Turbah, yang dipilih sebagai makamnya. Hingga saat ini, makam tersebut masih sangat ramai diziarahi.
Dari KH. Muhammad Shiddiq, kita dapat belajar tentang betapa pentingnya sifat istiqomah dalam beramal saleh dan tingginya kecintaan pada Rasulullah. Hal tersebut tak hanya bermanfaat untuk diri kita sendiri, tapi bagi zuriat dan masyarakat.
Penulis : Akbar Yogatama
Publisher : Akbar Yogatama
A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: Trying to access array offset on value of type null
Filename: kemenag/detailberita.php
Line Number: 52
Backtrace:
File: /home/mtsmaari/public_html/application/views/kemenag/detailberita.php
Line: 52
Function: _error_handler
File: /home/mtsmaari/public_html/application/libraries/Template.php
Line: 16
Function: view
File: /home/mtsmaari/public_html/application/controllers/Berita.php
Line: 65
Function: load
File: /home/mtsmaari/public_html/index.php
Line: 294
Function: require_once
A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: Trying to access array offset on value of type null
Filename: kemenag/detailberita.php
Line Number: 53
Backtrace:
File: /home/mtsmaari/public_html/application/views/kemenag/detailberita.php
Line: 53
Function: _error_handler
File: /home/mtsmaari/public_html/application/libraries/Template.php
Line: 16
Function: view
File: /home/mtsmaari/public_html/application/controllers/Berita.php
Line: 65
Function: load
File: /home/mtsmaari/public_html/index.php
Line: 294
Function: require_once
A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: Trying to access array offset on value of type null
Filename: kemenag/detailberita.php
Line Number: 54
Backtrace:
File: /home/mtsmaari/public_html/application/views/kemenag/detailberita.php
Line: 54
Function: _error_handler
File: /home/mtsmaari/public_html/application/libraries/Template.php
Line: 16
Function: view
File: /home/mtsmaari/public_html/application/controllers/Berita.php
Line: 65
Function: load
File: /home/mtsmaari/public_html/index.php
Line: 294
Function: require_once
Facebook Comments